Daftar Isi

Online Proctoring: Teknologi Anti-Cheating untuk Rekrutmen Transparan dan Efisien

Dalam dunia rekrutmen yang semakin kompetitif, organisasi dihadapkan pada pertanyaan penting: Bagaimana menemukan kandidat terbaik dengan cara yang transparan, efisien, dan bebas kecurangan?

Proses rekrutmen yang panjang dan melelahkan sering kali menguras sumber daya, menunda pengisian posisi penting, bahkan berisiko menurunkan retensi karyawan. Risiko ini sebenarnya dapat ditekan jika sejak awal perusahaan dapat merancang solusi yang terukur, berbasis data dan teknologi. 

Seiring berkembangnya teknologi, perkembangan fitur asesmen online pun semakin signifikan. Mulai dari menerapkan sistem online proctoring hingga fitur anti-cheating yang menjadi satu dari sekian banyak fitur teknologi HR.

Online Assessment vs Offline Assessment

Digitalisasi Mendorong Transformasi Assesment

Sudah menjadi rahasia umum jika berbagai platform dan teknologi digital bermunculan untuk mendorong digitalisasi. Konsep pengawasan ujian atau exam proctoring, pemantauan berbasis AI, dan inovasi LMS telah secara dinamis mengalihkan fokus penyelenggaraan asesmen tatap muka  (offline assessment) ke online assessment berbasis website, aplikasi, maupun piranti lunak khusus yang didesain mendukung penilaian terhadap talenta potensial perusahaan selama perekrutan berlangsung. 

Preferensi Kandidat Terhadap Online Assessment

Keadaan ini didukung dengan temuan Studi Tren Perekrutan di Asia Tenggara oleh JobStreet.com dan JobsDB di tahun 2017 yang melibatkan lebih dari 8000 kandidat dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk memilih 3 saluran pencarian kerja pilihan mereka.

Hasilnya menunjukkan platform asesmen berbasis online menduduki posisi terfavorit para responden dari semua negara dibandingkan saluran-saluran konvensional seperti referral, job fair, surat kabar, perekrutan kampus, dan acara-acara industri. Peran digitalisasi pun semakin terlihat, terlebih di tengah pandemi yang membatasi pertemuan fisik untuk sementara waktu seperti saat ini.

Risiko dan Keterbatasan Offline Assessment

Setidaknya ada beberapa perbandingan yang terlihat jelas dari offline dan online assessment. Selain kurang relevan dengan kebutuhan saat ini, asesmen offline lebih berisiko: lebih mudah dijoki, rawan bias, dan rentan KKN. Bahkan, asesmen tatap muka tidak lebih aman dari online karena mewajibkan kandidat berpindah tempat.

Offline assessment dinilai memakan lebih banyak biaya, waktu, dan tenaga dalam penyelenggaraannya. Hal ini tentunya membebani kedua belah pihak yang terlibat, yang tak lain adalah talenta potensial dan perusahaan Anda. Online assessment hadir sebagai jawaban dari masalah-masalah yang timbul dari pelaksanaan perekrutan dengan asesmen tatap muka. Jadwal yang ditentukan dapat disetel otomatis sesuai kebutuhan perusahaan Anda dan dapat diubah sesuai perjanjian dengan talenta potensial.

Online Assessment sebagai Solusi Adaptif

Online assessment memudahkan perekrutan talenta di luar wilayah perusahaan tanpa kendala macet atau hambatan lainnya. Selain itu, metode ini lebih efisien secara biaya, baik bagi perusahaan maupun kandidat. Cukup dengan koneksi jaringan internet yang stabil, maka talenta potensial dapat mengerjakan online assessment di manapun sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Di samping beberapa hal yang telah dipaparkan, online assessment menyediakan sekuritas dan validitas hasil akhir yang lebih tinggi dari asesmen tatap muka karena berbasis data, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan dan bias yang mengutamakan subjektivitas.

Perbedaan Online Assessment dan Computer-based Asesmen

Beberapa praktisi HR mungkin masih bingung dengan pengertian dan perbedaan dari keduanya. Hal ini karena keduanya sama-sama membutuhkan batas minimal spesifikasi gawai atau perangkat keras yang digunakan untuk mengikuti asesmen. Selain itu, keduanya memberikan keleluasaan karena dapat diakses di manapun.

Serupa dengan online assessment, computer-based assessment sebenarnya mengizinkan penggunanya, yaitu talenta potensial, untuk melakukan tes di manapun yang penting sesuai jadwal yang ditentukan. Namun penerapan sistem ini jelas berisiko talenta potensial dapat tetap mengakses tes tanpa koneksi internet. Proses ini menutup akses perusahaan untuk melakukan online proctoring yang menjadi celah dalam melakukan kecurangan.

Apa Itu Online Proctoring dan Teknologi Anti-Cheating dalam Tes Perekrutan?

Sangat mudah bagi kandidat untuk menipu dan meniru jika asesmen dilakukan tanpa online proctoring. Mencontek dengan meminta bantuan teman atau merujuk ke artikel di sebuah buku dapat dengan mudah dilakukan talenta potensial. Penggunaan smartphone pun dapat dengan mudah ditangkap menggunakan online proctoring yang memastikan keaslian hasil tes.

Offline Proctoring

Offline proctoring sekali lagi sulit dipastikan dari segi kualitas pengawasan. Metode pengawasan offline tidak memiliki catatan untuk cross-check apakah pengawas melakukan pekerjaannya dengan benar. Pandemi global pun mendukung sistem online proctoring karena pada dasarnya perusahaan Anda tidak dapat melakukan tes offline.

Penerapan teknologi canggih dalam perekrutan perlu dipelajari lebih lanjut oleh perusahaan Anda, seperti mengenai online proctoring, online interview, automatic scheduling, dan masih banyak lagi. Fitur-fitur ini dapat menjamin kemudahan rekrutmen virtual yang dilakukan oleh perusahaan Anda.

Solusi menyeluruh, terintegrasi, teknologi virtual terbaik, inovasi, dan fitur anti-cheating. Kemajuan ini menghasilkan perbedaan mencolok antara penilaian yang dilakukan secara konvensional, yang mengharuskan adanya temu fisik dan tatap muka.

Teknologi online proctoring mengurangi kemungkinan-kemungkinan para talenta potensial melakukan kecurangan dalam asesmen. Beberapa perusahaan yang salah memilih metode seleksi tanpa Implementasi data-driven HR dapat mengalami bad hiring. Hal ini telah lama menjadi perhatian banyak praktisi HR di luar sana.

Online Proctoring

Online proctoring atau remote proctoring adalah metode asesmen digital yang dilakukan secara daring dengan pengawasan langsung. Dalam proses ini, peserta ujian dipantau oleh pengawas melalui perangkat yang kompatibel—menggunakan webcam, mikrofon, dan koneksi internet yang stabil. Selain itu, sistem biasanya meminta akses ke layar perangkat peserta untuk memastikan integritas selama ujian berlangsung.

Talenta dapat menyelesaikan online assessment dari mana pun sambil mempertahankan kualitas dan kredibilitas penilaian tersebut. Online proctoring telah dipakai berbagai macam keperluan seperti tes e-learning akademik dan tentunya online assesment pada talenta potensial yang melamar suatu posisi pekerjaan di perusahaan Anda. Biasanya untuk mengikuti online assessment yang menerapkan online proctoring, talenta pelamar membutuhkan hal-hal berikut:

  1. Perangkat yang cocok. Ini bisa berupa PC Desktop, laptop, atau bahkan tablet. Sering kali disarankan untuk tidak menggunakan perangkat seluler.
  2. Koneksi internet yang memadai.
  3. Webcam fungsional dan mikrofon untuk pengawasan audio dan video.
  4. Browser yang kompatibel untuk menjalankan platform.

Gerak-gerik talenta potensial dideteksi sejumlah teknologi anti-cheating canggih yang menggantikan pengawas fisik guna merekam aktivitas yang tidak diperlukan selama asesmen berlangsung. 

3 jenis online proctoring yang selama ini telah lazim digunakan:

Live Proctoring

Pengawasan langsung memungkinkan perusahaan Anda memantau umpan audio-video dan berbagi layar secara real-time.

Automated Proctoring

Pengawasan otomatis berbasis Artificial Intelligence secara real-time menggunakan analitik canggih bersama dengan face recognition yang menandai aktivitas kecurangan selama pengujian. Sehingga sistem ini sama sekali tidak melibatkan manusia dalam melakukan pengawasan.

Recorded Proctoring

Pengawasan ini tidak memerlukan pemantauan secara real-time. Sebagai gantinya, umpan audio dan video bersama dengan layar pada gawai talenta potensial direkam selama pengujian. Perusahaan pun melakukan cross-check terhadap hasil rekaman atau tangkapan layar.

Teknologi anti-cheating yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung online proctoring

ID Verification

ID verification dalam pelaksanaan online assessment memberikan perusahaan pilihan untuk memverifikasi dan mengaktifkan data talenta potensial saat pengawasan. Segera setelah talenta mengklik tautan tes, bukti identitasnya diverifikasi dengan mencocokkan seluruh detail pendaftaran saat mereka melamar.

Melalui pengawasan layar, pengawasan video, dan pengawasan audio yang biasanya ditandai dengan kemunculan pop-up permintaan izin akses, online proctoring yang tersedia 24/7 akan mendeteksi apakah ID yang dilampirkan memang sah milik mereka.

Agar otentikasi benar-benar efektif, maka prosesnya harus dikombinasikan dengan beberapa pemeriksaan seperti biometric scan, otentikasi keystroke, dan pertanyaan-pertanyaan untuk membuktikan bahwa mereka benar memang talenta potensial yang melamar. Pertanyaan ini biasanya membutuhkan keterangan detil seperti alamat tempat tinggal.

Biometric Scan

Sistem biometric scan memastikan keaslian data kandidat selama proses rekrutmen untuk menghindari kecurangan. Biometric scan dapat membantu memastikan talenta tidak melakukan kecurangan karena online assessment dimulai dengan menggunakan face recognition.

Teknologi ini tidak akan mengizinkan peserta ujian atau joki untuk melaksanakan tes karena sudah tentu wajah mereka berbeda dengan foto yang terlampir pada data akhir pelamar saat mereka submit pendaftaran.

Teknologi biometrik adalah jenis keamanan yang mendeteksi fitur tubuh talenta potensial dan mengotentikasi identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisik termasuk struktur wajah, pola iris, dan suara.

Salah satu cara paling umum dalam online proctoring dilakukan dengan pertama, pengguna mengambil foto wajah mereka secara real-time menggunakan webcam perangkat mereka. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengambil gambar dari kartu identitas mereka seperti SIM atau KTP. Gambar di ID mereka kemudian dibandingkan dengan yang mereka ambil di awal. Talenta kemudian dipantau selama ujian.

Otentikasi dapat berlangsung sepanjang ujian sehingga jika perilaku mencurigakan memang terjadi, sistem dapat menandainya dan mengizinkan Anda untuk menindaklanjutinya.

Camera Supervision

Didukung dengan teknologi untuk melakukan pengawasan jarak jauh menggunakan kamera, online proctoring dapat merekam atau menangkap layar ujian para talenta potensial perusahaan Anda.

Browser akan meminta izin untuk mengaktifkan kamera selama peserta melaksanakan asesmen. Sehingga selama ujian berlangsung, sistem akan otomatis merekam aktivitas mereka di depan kamera, seperti ketika mereka melakukan hal-hal mencurigakan atau bahkan hilang dari tampilan layar selama beberapa waktu.

Hasil akhir dari sistem yang otomatis menandai gerak-gerik tersebut disertai detil waktu mereka melakukannya dan detil keterangan yang dicurigai.

Secure Browser

Salah satu teknologi anti-cheating lainnya adalah secure browser, yang dirancang untuk mencegah kecurangan langsung di layar peserta. Teknologi ini membatasi akses talenta potensial hanya pada laman atau tab yang telah ditentukan selama tes berlangsung. Atau aplikasi dan situs web apa saja yang diizinkan untuk dibuka selama asesmen berlangsung.

Sistem secara otomatis mematikan aplikasi atau situs web lain yang berjalan di sistem sambil membatasi fungsi pada keyboard dan mouse talenta pelamar Anda.

Secure browser memberikan kontrol navigasi lengkap kepada perusahaan Anda dengan menonaktifkan perekaman layar, proyeksi layar, aplikasi berbasis desktop, dan aplikasi/halaman berbasis web (kecuali diizinkan), serta menonaktifkan fitur copy-paste. Dengan demikian, ini mencegah talenta dari kecurangan seperti mencari jawaban di Google.

Transformasi menuju rekrutmen yang lebih transparan dan efisien bisa dicapai dengan mengintegrasikan teknologi, strategi, pendampingan, dan penyesuaian agar proses benar-benar selaras dengan kebutuhan perusahaan.

Bangun Sistem Rekrutmen Masa Depan

Pada akhirnya, rekrutmen bukan hanya soal mengisi posisi, tetapi memastikan kandidat merasa dihargai dan organisasi mampu menjaga daya saing di tengah dinamika industri. 

Transformasi menuju rekrutmen digital menuntut integrasi antara teknologi, strategi, dan pendampingan yang tepat. KTM Solutions hadir sebagai mitra strategis bagi organisasi dalam merancang proses rekrutmen digital yang aman, transparan, inklusif, dan selaras dengan kebutuhan bisnis masa depan.


KTM Solutions adalah Tech-Enabled Consulting dengan empat pilar layanan: Assessment, Learning, Consulting, dan Technology. Dengan pengalaman mendampingi ratusan organisasi lintas sektor, KTM Solutions hadir sebagai mitra end-to-end untuk membangun sistem kerja yang adaptif, relevan, dan berkela

Keywords:

Bagikan

KTM Solutions

Subscribe to the KTMSolutions.id Blog

Stay connected with KTMSolutions.id and receive new blog posts in your inbox.

Artikel Lainnya