Dunia kerja tengah bergerak dalam arus perubahan besar, baik di tingkat global maupun nasional. Laporan terbaru World Economic Forum (WEF) untuk periode 2025–2030 memproyeksikan pertumbuhan bersih sebesar 78 juta pekerjaan baru setara peningkatan 7% dari total pekerjaan saat ini. Riset komprehensif ini menyoroti bagaimana kemajuan teknologi, transisi menuju energi terbarukan, dan kebutuhan reskilling membentuk ulang dinamika pasar tenaga kerja.
Artikel ini membahas tren utama yang memengaruhi naik turunnya pekerjaan, baik secara global maupun nasional, serta memberikan panduan strategis bagi pemimpin organisasi untuk merespons perubahan secara tepat dan berkelanjutan.
Proyeksi Pertumbuhan 78 Juta Lapangan Kerja Baru
Proyeksi dari laporan World Economic Forum menunjukkan adanya perubahan besar dalam lanskap pekerjaan global. Sebanyak 170 juta jenis pekerjaan baru diperkirakan akan muncul, didorong oleh perkembangan teknologi dan kebutuhan baru dalam sektor green energy. Namun, di sisi lain, sebanyak 92 juta pekerjaan akan tergantikan, terutama di sektor jenis pekerjaan yang repetitif akibat otomatisasi dan AI.
Secara global, diperkirakan akan ada 78 juta pekerjaan baru—naik 7% dari total saat ini. Ini menegaskan pentingnya kesiapan perusahaan dan tenaga kerja, khususnya dalam pengembangan keterampilan yang relevan.
6 Pekerjaan dengan Perubahan Terbesar di Indonesia 2025-2030
Selain data secara global, riset dari WEF ini juga memiliki data detail bagi setiap negara, termasuk Indonesia.
Dari dalam negeri, beberapa jenis pekerjaan diperkirakan akan mengalami perubahan secara signifikan. Berikut adalah enam jenis pekerjaan yang diproyeksikan akan mengalami perubahan terbesar, baik dalam hal pertumbuhan maupun penurunan:
AI/Machine Learning Specialist
Pertumbuhan: 52%
Seiring dengan semakin luasnya penerapan Artificial Intelligence di berbagai industri, pekerjaan ini akan berkembang pesat, terutama di sektor teknologi, fintech, serta e-commerce di Indonesia.
Big Data Specialist
Pertumbuhan: 26%
Pekerjaan yang berfokus pada analisis big data akan terus berkembang seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi digital dan kebutuhan perusahaan untuk mengambil keputusan berbasis data.
Business Development Professional
Pertumbuhan 15%
Dengan semakin banyak perusahaan besar yang mengadopsi teknologi, permintaan untuk posisi ini terutama yang memahami teknologi akan meningkat. Profesi Business Development diprediksi tumbuh 15% dalam lima tahun ke depan, seiring dengan integrasi teknologi dalam strategi bisnis.
Managing Director dan Chief Executive
Pertumbuhan: 7%
Peran eksekutif akan semakin penting dalam mengarahkan strategi perusahaan menuju transformasi digital dan keberlanjutan. Pekerjaan ini diperkirakan akan tumbuh meskipun lebih lambat dibandingkan tiga profesi sebelumnya, karena semakin banyak perusahaan yang membutuhkan pemimpin yang mampu menavigasi perubahan pasar dan teknologi.
Pekerja Perakitan dan Buruh Pabrik
Pertumbuhan: -9%
Dengan otomatisasi yang semakin berkembang, jenis pekerjaan ini diproyeksikan mengalami penurunan sebanyak 9% seiring dengan berkurangnya ketergantungan pada tenaga kerja manusia di lini perakitan dan pabrik. Teknologi robotik yang sudah sifatnya otomatis akan menggantikan banyak posisi ini.
Manual Data Entry
Pertumbuhan: -29%
Pekerjaan input data manual akan semakin tergantikan oleh perangkat lunak otomatisasi yang dapat mengolah data dengan lebih efisien. Oleh karena itu, pekerjaan ini diprediksi akan menurun secara signifikan sampai dengan 29%.
Pekerja yang berada di jenis pekerjaan yang terdampak perubahan ini disarankan untuk melakukan upskilling dan reskilling, yaitu memperkaya keterampilan dalam bidang teknologi dan keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Dengan menguasai keterampilan baru, pekerja dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan mempertahankan posisinya di perusahaan.
4 Strategi Bagi Perusahaan
Dalam menghadapi transformasi besar dunia kerja selama lima tahun kedepan, perusahaan di Indonesia perlu beradaptasi dengan langkah-langkah strategis yang tidak hanya mengamankan kelangsungan bisnis, tetapi juga memperkuat daya saing mereka. Berikut adalah strategi yang dapat diimplementasikan:
- Roadmap Digitalisasi yang Terukur
Setiap perusahaan perlu memiliki roadmap digitalisasi yang jelas, mulai dari identifikasi area operasional yang bisa diotomatisasi hingga pengembangan produk berbasis teknologi. Langkah ini membantu memprioritaskan investasi teknologi di area yang paling berdampak, seperti manajemen data, otomatisasi proses, dan integrasi AI.
- Talent Mapping dan Workforce Redeployment
Melakukan pemetaan talent internal untuk mengidentifikasi potensi pengembangan skill. Misalnya, staf administrasi dapat dilatih menjadi analis data atau spesialis customer experience berbasis teknologi. Selain itu, redeployment atau penempatan ulang tenaga kerja sesuai kebutuhan baru bisa menjadi solusi daripada rekrutmen eksternal yang lebih mahal.
- Integrasi Keberlanjutan dalam Operasional Perusahaan
Fokus pada green practices dan energi terbarukan dapat menjadi nilai jual yang cukup menarik bagi customer dan calon karyawan dari kalangan Gen-Z. Misalnya, investasi dalam green energy dan desain proses yang ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan di pasar sekaligus mendukung agenda keberlanjutan.
- Kemitraan dengan Institusi Pendidikan
Kolaborasi dengan institusi pendidikan, bootcamp, ataupun komunitas profesional akan sangat penting. Perusahaan dapat memperkaya funnel teratas dari pipeline talenta melalui program internship atau pelatihan bersertifikat yang selaras dengan kebutuhan spesifik sesuai dengan keadaan job market dan keadaan perusahaan.
Rancang Solusi Berbasis Data dan Teknologi
Perubahan lanskap kerja 2025–2030 menurut WEF menghadirkan tantangan dan peluang besar bagi perusahaan dan tenaga kerja. Dengan prediksi 78 juta pekerjaan baru secara global, transformasi ini dipicu oleh teknologi, otomatisasi, dan transisi ke energi terbarukan.
Pekerjaan seperti AI/Machine Learning Specialist, Big Data Specialist, dan Business Development diprediksi tumbuh pesat. Sebaliknya, pekerjaan manual dan repetitif seperti entri data dan buruh pabrik diperkirakan menurun drastis.
Organisasi perlu menyiapkan investasi pada roadmap digitalisasi, pemetaan talenta, serta kolaborasi reskilling tenaga kerja. Konsultasikan bersama KTM Solutions dan rancang solusi yang berfokus pada data insight, inovasi sistem bisnis, dan pertumbuhan keberlanjutan.